Jumat, 25 Oktober 2013

Siapa yang tertawa?

17 Mei 92 SW

Di kampung kaki gunung jaya wijaya di 'Irians' sebuah tempat yang indah dengan padang rumput yang hijau terhampar mengelilingi perkampungan. Diatas bukit berbatu ada sebuah pohon besar yang oleh penduduk setempat dinamai Pohon Masehi. Pohon ini adalah jenis Pohon Oak yang diperkirakan berumur 200 tahun.

Pohon Masehi
Dibawah pohon yang rindang dengan tanah yang kelihatan merah oleh daun yang gugur inilah tempat rahasia Dua Kakak beradik yaitu Sora J. Leal dan Herbert J. Leal. Mereka adalah anak dari Kepala Suku Irians Jhon J. Leal.

Untuk bermain disini dibutuhkan keberanian Sora baru berusia 16 tahun dan Herbert 18 tahun, Pohon Masehi ini adalah tempat yang terlarang bagi suku Irians. Konon dipohon ini banyak yang sudah melihat penampakan hantu penunggu pohon besar ini. Isu mengenai hantu ini sudah ada sejak awal pendirian kembali irians, banyak tukang kayu yang berusaha menebang pohon ini untuk dijadikan bahan rumah, tetapi pohon ini tidak mempan dikampak. Selain itu disinilah para tukang kayu melihat ada sesosok wanita yang muncul dan melawan beberapa tukang kayu itu. Tiga orang tukang kayu tewas saat berhadapan dengan makhluk ini. setelah terlihat para irians menyerah, makhluk ini  berpesan untuk tidak memotong pohon ini. Mulai saat itu kepala suku irians Myer J Leal membuat larangan untuk tidak mendekati pohon ini.

Sora dan Herbert mereka sering berada di tempat ini untuk berlatih bersama ayah mereka Jhon J Leal sang kepala suku. J Leal adalah keluarga dengan kemampuan kelas Indigo yang disebut sebagai Pusher. Mereka mampu memadatkan udara dan menekannya. Herbert sudah ahli tetapi jauh dengan Sora dia belum dapat menggunakan kekuatannya dengan baik. maka dari itu Jhon mengajak mereka ke pohon ini untuk berlatih. Selain itu Kemampuan keluarga inilah yang menjaga keamanan Irians. Karena di Irians tidak ada lagi manusia yang mempunyai kemampuan lebih.

"Sora berhentilah membaca buku itu kita kesini untuk berlatih ayolah berdiri nak!" Sora berdiri setelah mendengar perintah ayahnya "oke, Ayah akan melempar batu ini sora! bersiaplah!" Seru Jhon setelah melihat sora beranjak dari tempat duduk nyamannya.

"oke ayah!" Jawab sora

Batu kerikil melesat dengan cepat, sedangkan sora memusatkan pikiran dengan kedua telapak tangan mengarah pada batu yang terbang. Tapi sayang sora tidak dapat menahan batu itu dan mengenai keningnya.

"hihihi" Terdengar suara perempuan muda cekikikan.

Hal ini membuat Jhon, Herbert, dan Sora terhentak kaget serta bersiap menghadapi segala kemungkinan.

"Siapa Yang tertawa?" Teriak Jhon